Emir masih setia duduk disebelah makam gue. sendiri.. sampai seseorang menepuk lengannya. Tapi Emir tak menoleh dan menanggapinya. Seseorang itu memberikan secarik kertas kecil kepada Emir dan membacanya..
Dear, Emir.
Thanks for everything
That you give for me
Im probably much too late
To apologize my mistakes
Now,
Its just to late and we cant go back
Im so sorry.
But i just want you to know
I Love you more
than you know.
Love,
Your Angel.
Setelah membaca itu, emir menoleh. Tak ada seseorang pun dibelakangnya saat itu. Emir hanya bisa tersenyum.
"Aku tahu kamu masih disini melihat aku.. Tapi sayangnya aku tak bisa melihat kamu lagi. Semoga.. kamu mendengar ini.."
Emir menghembuskan napasnya secara perlahan.
"Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa merubah hidupku menjadi lebih baik seperti ini. Semoga kamu disana tenang.. Pasti banyak orang yang kehilangan kamu, termasuk aku... Mungkin suatu saat aku akan bertemu kamu lagi ditempat yang lebih indah dari pada bumi. Dan.. I want you to know too. I Love You Most!"
Dari kejauhan Bastian teriak "EMIR! Lo dimana?" Emir berdiri. Bastian segera berlari mendekati Emir. "Kenapa?" tanya emir. "Maaf mir. Kemarin gue kebawa emosi.." Emir tersenyum kecil. "Mir, lo kenapa? Lo gak mau maafin gue?" "hah? Gue udah maafin lo.. Tenang aja kali" "jadi.. kita temenan lagi?" "Iya lah.. buat apa berantem gara2 hal kecil?" "hahaha bener lo! Oia mir.. Lo yang kuat ya.. meski gue tau lo kehilangan dia banget." "Gak Bas, gue gak akan kehilangan dia. Dia akan selalu ada dideket gue. Dimanapun gue berada. Gue akan selalu ditemani Malaikat terindah gue.."
Beberapa Minggu setelah gue gak ada diantara mereka.
Meskipun mereka sempat down parah, tapi semua kembali baik. Bahkan membaik.
Bastian, diperbolehkan pindah ke Jakarta lagi dan tinggal di apartment omnya.
Radit, sekarang gak terlalu fokus dengan pacaran. Dia udah balik kaya dulu. Lebih deket ke temen-temen kelas termasuk Emir.
Virgin&Keke, udah gak jadi anak cetil lagi dikelas. Meskipun masih ngebully orang, tapi setidaknya lebih baik.
Pak Rusdi&Mbak, mereka masih setia menemani orang tua gue dirumah. Tak jarang mereka ikut mengunjungi makam gue sestiap bulannya.
Mama&Papa, Mereka udah balik ke Indonesia! Dan menetap disini. Mama keluar dari kerjaannya. Papa pindah kerjaan. Meskipun gajinya lebih kecil, tapi ia bisa berkumpul dengan keluarga besar dan bisa lebih dekat dengan gue. Mereka mulai sadar. Uang bisa dicari, tapi tidak untuk kasih sayang.
dan..
Emir..
Gak tau harus berkata apa. Makin hari dia makin dewasa. Setiap minggu, dia selalu menyempatkan diri buat datang ke makam gue dan memberikan setangkai bunga yang indah. Setiap kali gue melihat emir datang berkunjung ke 'rumah' yang baru gue ini, ingin rasanya berbicara langsung dengan dia lagi. Tapi, kalau sudah begini? Gue hanya bisa datang ke mimpinya.. Meski hanya sekedar mimpi, gue yakin dia akan mengerti. Bahwa gue kehilangan dia dan gue akan tetap sayang dia. Meski kita sudah tak bisa kembali seperti dulu. Disaat gue masih miliknya.
Tapi...
Jika lo percaya, lo yakin, dan lo berdoa. Semua yang ada didunia ini, yang lo anggap Mustahil, itu gak ada! kalau Tuhan berkehendak, semua pasti akan terjadi. Siapa yang bisa melawan kehendak-Nya? Tak ada. So.. Gue pengen ngasih tau. Bahwa, semua itu bisa terjadi didunia seluas ini. Semuanya. Termasuk hal kecil sekalipun. Karena, Tak Ada yang Tak mungkin. Didunia, yang seperti ini..
END.
^^^
Part lain? Click.