"Ehem. Ada yang lagi mikirin aku
ya?" Suara Emir tiba-tiba terdengar keras di telingaku. Aku pastikan
wajah Emir berada diatas bahu kananku persis. Aku hanya bisa
menghembuskan napas berat.
"Engga lah, lagian kamu kan cuma pergi sebentar." Kataku.
Hening..
"Van..?" Panggil Emir yang masih dalam posisi seperti itu.
"Liat ke kanan deh.." Pinta
Emir. Aku tahu yang akan terjadi setelah ini. Saat aku mengalingkan
pandangan ku ke arah Emir.. Hap! Bibir Emir mendarat mulus di pipiku.
Emir..
Tapi sepertinya bukan itu saja
kejutan dari Emir. Aku melihat bungkusan plastik yang sangat besar
berada diatas kap mesin Rush. Plastik besar yang memuat beberapa kotak
yang bisa aku pastikan itu berisi coklat. Aku segera berlari mengambil
plastik itu dan membawanya kembali ke sofa. Aku bongkar paksa isi
plastik itu. Yes. Benar! Plastik ini penuh dengan kotak-kotak coklat!
Dari coklat berbentuk persegi panjang hingga bulat. Dari dark chocolate
hingga sweet chocolate. Dari coklat berwarna putih hingga coklat tua.
Dari coklat dalam negeri ataupun luar negeri. Ini sangat.. Luaar
biasaaa!