Jumat, April 26, 2013

Emir Love Story "Tak ada yang Tak Mungkin" Part 34


Gue coba telpon emir lagi. 
"Hello?" "Mir?" " ya? Aku lagi dijalan.. Tunggu ya. Aku pasti kesitu" 
Yah.. Emir gak bisa ditelepon. Gue tunggu satu jam, tapi belum juga datang. Sampai gue ke tiduran, dan membuka mata kembali sampai pukul 9pagi. Pusing mendera kembali. Satu yang ada dipikiran gue. Kenapa harus gue yang penyakit gak jelas ini? Penyakit yang belum diketahui ini?
Bangun2 gue udah pindah kamar lagi. Alat yang gak jelas itu tambah banyak disekeliling gue . Ruangan yang besar dan hanya gue didalamnya. Gue menunggu sampai ada orang yang sadar bahwa gue udah bangun sekarang. Sampai jauh didepan gue terlihat dibalik kaca jendela ada yang menengok ke dalam. Gue segera melambaikan tangan gue meskipun lemes. Dan dia menyadarinya. Segera dia masuk, dan ternyata itu Emir. "Eh kamu udah bangun ya.." gue pengen bilang bilang, gue kenapa? Tapi emir ngelarang gue buat lepas alat yang nutup mulut gue tu, dan dia mengembilkan secarik kertas dan sebuah pulpen. Gue menulis pertanyaan gue tadi. Emir menjawab "kita belum dikasih tau.. Harus orang tua kandung yang dikasih tau pertama. Tapi aku yakin.. Kamu gak kena penyakit yang parah. Kamuan kuat! :)" gue nulis lagi. "Mama lagi diluar" emir jawab "iya.. Kita lagi nyoba hubungin mama kamu, tapi..ya.. nihil" mendengar perkataan itu gue hanya bisa menutup mata dan meneteskan air mata yang lumayan deras mengalir. "Kamu jangan takut.. Aku akan selalu disamping kamu, sampai mama kamu datang kesini.. Aku janji. Janji sejanjijanjinya.. Kamu pasti bisa ngelewatin ini! Kamu kuat! :)"
Dia cuma bisa bilang kuat! Tapi dia gak pernah tau gimana perasaan gue sekarang! Gimana sakitnya nahan penyakit ini! Gimana sakitnya ditelantarkan orang tua disaat2 kaya gini! Dia gak pernah bisa jadi gue.

"Udah jangan nangislah.." dia menghapus air mata gue. Gue mencoba tidur, ingin rasanya gue bisa bertemu mama gue lagi seperti waktu kemarin. Gue memikirkan mama gue lagi, sampai kepala gue pusing berat, akhirnya gue bisa melihat kembali mama gue didepan mata gue. Masih aja sibuk. Gue berusaha mencari phonenya, meskipun gue harus merakak sekalipun. Gue menjatuhkan hpnya yang membuatnya kaget dan menyentuh phonenya.
"misscall?" dilihatnya misscall dari nomer gue, mbak, pak rusdi dan rumah sakit. Sebelum gue berbicara dengannya, dada gue kaya ketusuktusuk sakit gak bisa ditahan. 
Gue kembali kedunia nyata. 
Mata gue membuka dan melihat sekumpulan dokter dan suster mengelilingi gue dengan alat pembangit jantung gitu. Muka gue langsung berubah freak. Muka mereka terlihat lega. Gue gak berani berkata2 meski alat yg menutup mulut gue tidak dipasang lagi. Mereka keluar, dan gue pun ditinggal sendiri. Dibalik kaca terlihat orang banyak berkumpul. Mondar-mandir ataupun hanya duduk dan menangis. Seorang dari mereka mendekati pintu dan masuk kedalam ruangan.
"Mir, ad..a..a..pa..?" dia tak menanggapi. Hanya duduk disebelah gue man mengelus2 rambut dan pipi gue. Dia meneteskan air mata. Seumur hidup gue selama mengenal emir, gue gak pernah sekalipun melihat air mata emir jatuh. Melihat matanya berkaca2 sekalipun engga. Membuat gue shock. "Emir kenapa?" matakita saling berpandangan...........

Jumat, April 12, 2013

Emir Love Story "Tak ada yang Tak Mungkin" Part 33


Entah kenapa. Didalam tidur.. Gue seperti melihat sosok perempuan yang gue rasa, gue kehilangan dia sekarang. Mama gue! Dia lagi mondarmandir disuatu ruangan. Gue muter2 ruangan itu, mencari tau gue dimana. Gue melirik ke jendela. Dari apa yang gue lihat, gue sepertinya sedang berdiri didalam gedung pencakar langit. Gue keluar dari ruangan itu. Mata gue langsung tertuju pada frame2 foto. "Kayanya gue pernah liat gedung ini.. Hmm..." gue liat frame yang ada disebelahnya. Isi frame itu adalah beberapa gambar gedung yang sama.. Seperti proses metamorfosis kupu-kupu, gambar gedung ini juga sama seperti itu. Dari awal gedung ini dibangun, sampai menjadi indah.  "Gue rasa gue lagi ada digedung ini.. Tapi dimana?" Mencoba inget2 dan Ya! Ada tulisannya "Empire State Building, New York" 
"anjrt! Gue di new...york?! Berarti tadi bener mama guee??!!" gue segera mencari ruangan tadi dan juga nyari mama gue. Gue memerhatikan dia dari jauh. Sibuk. Banget. Parah. Kesana kesini. Ngambil&Menaruh banyak berkas. Sampai dia berhenti sejenak dan duduk disebuah sofa. Gue mendekat dan duduk disebelahnya. Gak nyangka bakal bertemu dengan dia disini. Merebahkan kepala gue dibahunya. Ia membuka phonenya. Gue melirik. Ternyata, mama gue ini menyimpan foto gue. Entah dari mana. Ada juga foto gue sama emir. Dia menelpon hp gue. Tapi toh. Gak ada jawaban dari gue. Airmatanya menetes. "pasti kamu lagi tidur ya.. Maaf ya mama ganggu tidur kamu. Maaf mama gak ada disebelah kamu sekarang. Mama janji bakal ngeluangin waktu buat kamu. Mama sayang banget sama kamu dek.." Lama2 gue juga ikutan sedih. Meskipun mama gak tau kalau gue mendengar itu. Selama ini gue salah. Mengira mama gue yang sibuk sendiri dg kerjaannya dan melupakan gue yang jauh dari dia. Ternyata.. Pengen gue bilang maaf juga ke dia. Gue salah besar memang menuduh dia seperti itu.Saat gue ingin mengusap pipinya yang penuh dengan air mata, tiba2 gue merasa pusing berat. Saat gue membuka mata. Gue udah gak berada disebelah mama lagi. Gue di.. Kamar! Ya! Mendengar suara yang gak asing ditelinga. Gue mencari sumber suara itu. Ternyata? "Bastian?!" dia lagi sibuk main playstation. Lama gak ngeliat dia.. Jadi kangen gue.. Melihat jam yang ada dimeja, udah pukul 2pagi. Tapi bukan itu yang menarik perhatian gue. Disebelah jam itu, berderet frame foto gue, emir, radit, dan bastian sendiri. Waktu kita masih main bareng. Hal yang paling menyenangkan dalam hidup gue. "AH! Kalah lagi!" kata bastian sambil ngelempar stick ps. Gak sengaja gue senggol salah satu frame itu dan jatuh. Bastian sempet kaget, tapi dia mendekati gue yang tak terlihat olehnya dan mengambil frame itu. "kayanya gue kehilangan kalian" lanjutnya. Dia membawa salah satu frame ketempat tidur, yang isinya foto waktu dibandara, sebelum dia pergi. "Kapan ya gue bisa balik? Kumpul sama kalian lagi?" Sebelum gue mau ngobrol sama bastian, gue pusing lagi. Dan membuka mata. Gue melihat radit lagi tidur. Sebelum gue mendekati gue, kepala kembali pusing. Dan gue melihat Keke dan virgin dikamarnya masing2. Sama seperti sebelumnya. Kepala gue kembali pusing. Gue bertemu mbak dan pak rusdi. Gue melihat semua orang yang paling gue sayang. Sampai gue gak kuat lagi buat berdiri
dan melihat sesuatu didepan gue sekarang. Berdiam diri dan menutup mata. Sampai gue rasa gue udah gak terlalu pusing, guepun membuka mata. Terkejut melihat seorang lakilaki terbaring diranjangnya. "Mir?" jarang gue melihat emir memejamkan mata. Gue mendekati dia. "oh damn, u so cute babe." memegang pipinya yang selama ini belum pernah gue sentuh. "Sorry if i always make you worry. Sorry if i always make a mistakes. Sorry if i always make a trouble. Sorry if i was your troublemaker of your life. Im so sorry. I just want to make you proud. But, maybe im never gonna be good enough for u. Sorry. I love U." Saat itu juga phone emir berdering. Background phone dan lock screen dia foto gue.. Dia bangun. Gue pusing lagi. Dan saat gue membuka mata.. Gue melihat mbak gue disamping lagi tidur disebelah ranjang gue. Tapi? Mulut gue? Ditutup pake suatu alat gak jelas. Gue menyentuh tangan mbak gue. "Eh non. Maaf ya mbak tidur disini." Gue menunjuk2 alat itu. "jangan non.." Akhirnya gue membuka secara paksa. Lemes banget. Infus dan alat2 lain yang asing buat gue, terlihat dimana2. "Mbak.. Aku kenapa?" "Tadi kamu kejang2 non" "hah? Kejang? Terus, siapa yg suruh sini?" "Mbak sama pak rusdi non.. Tapi udh bilang nyonya" "oh.. Sekarang jam berapa mbak?" "jam... Jam lima kurang" "mbak handphone aku.." Gue mencoba menelpon emir. tapi gak ada balesan. 

Emir Love Story "Tak ada yang Tak Mungkin" Part 32

2tahun berlalu.
Badan gue tambah parah! Gak enak banget. Kaki gue gak bisa digerakin di waktu2 tertentu. Setiap malem gue pusing gak ketonongan. Ortu gue gak balik! Masih aja sama kerjaannnya itu! Radit sibuk sama pacarnya. Bastian? Dia keluar dari sekolah. Keluarganya pindah ke spore. Keke&virgin? Emm.. Gak tau gimana kabarnya. Gue jarang ketemu. Dan cuma satu orang yang ngertiin gue. Satu org yang masih setia sama gue. Emir.
"halloo! Selamat pagi!" suara emir keluar dari hp gue. Alarm biasa kerjaannya itu anak.

06.00 Gue otw ke sekolah.
Emir udah nunggu didepan gerbang. Pak Rusdi (Supir setia gue) ngambil kursi roda dibagasi. Ya, semenjak 1tahun lalu. Kaki gue.. Gak sempurna lagi :' hari ini sekolah pulang cepet. Emir katanya mau ngajak gue ke sesuatu tempat. Tapi katanya lumayan jauh. Ya, terpaksa harus naik mobil. Skip.
"Kita dimana mir?" "liat aja dulu.." Entah dimana. Gue binggung. Gue turun, gak lupa emir yang dorong kursi roda gue.Ternyata.. Taman. Taman yang luas, bagus, rapih, terawat, indah."kenapa kita kesini?" "emm.. jadi gini. Kemaren aku baca, kalo pikiran jernih, penyakit apapun bisa disembuhin. Aku pikir disini, pikiran kamu bisa jernih dan bisa seger lagi.." *Mir.. Gue deket lo aja udah seger..* "oh.. Keren mir.. Aku suka"

Kita muter2. Sampai matahari hampir terbenam, memaksa kita untuk pulang.
"mir boleh kesitu?" nunjuk sebuah kolam ikan yang ada air mancurnya. Emir cuma tersenyum, dia langsung dorong kursi roda gue ke tempat yang gue tunjuk. Melihat ikan yang bergerak secara bebas kesana kesini di air. Gue pengen kaya gitu lagi! Meski gue tau. Itu mustahil! Tanpa terasa air mata gue menetes. Emir pegang tangan gue. "Di dunia yang seluas ini, gak ada yang gak mungkin.." Emir menatap mata gue. "kalau kamu percaya, pasti semua akan terjadi.." lanjutnya. Masih diam ditempat itu. Emir menghapus air mata gue. Seketika hujan turun rintikrintik ditaman itu. "aduh.." kata gue sambil megang kepala. "kamu kenapa? Pusing? Jauh banget lagi mobilnya!" muka emir keliatan bingung&panik. Tiba2 dia ngelepas seragam sekolahnya. Emir langsung ngasih seragamnya ke gue buat nutupin kepala. "maaf ya.. Aku gak bawa jaket. Jaketnya ditas.." Ngeliat emir cuma pake rider tipis tanpa lengan gitu, gue langsung bilang ke emir: "gak usah mir.. Nanti kamu sakit" "biar aku yang sakit.. Dari pada kamu nanti tambah parah!" Tanpa basabasi lagi emir langsung mendorog kursi roda gue ke mobil.


Hujan semakin deras. Kepala gue makin pusing. Mobil belum keliatan juga. Gue berbicara dalam hati. Please, lo jangan pingsan. Cuma sakit kepala doang juga. Lo harus kuat! Kasian nanti emir dimarahin sama mama terus!
Didepan terlihat seseorang membawa payung, pak rusdi."Pak! Disini!" teriak emir. Pak rusdi mendekat. Mata gue mulai kunang2. "Bapak anterin dia aja ke mobil sekalian payungin. Saya yang ke mobil sekarang, saya siapin dulu tempatnya." "nanti adek keujanan?" "udah gapapa!" Emir segera lari ke mobil. Mendahulukan gue dan pak rusdi. Sampai gue berada. 
Persis didepan mobil. Emir langsung pindahin gue ke dalam mobil, meski tangan dan seluruh badannya basah kuyup. Skip. Didalem mobil, Emir duduk disebelah gue. "Sekarang kita kemana?" tanya pak rusdi. "Rumah dia aja. Saya pulangnya gampang" bales emir. Dia buka kaos rider yang satusatunya melekat ditubuhnya dan langsung masukin ketas. "Emiiirrrr!!!" gue buang muka "ehh sorry sorry. Aku lupa.. serius.." Daridepan pak rusdi cuma bisa tersenyum kecil. "udah gapapa kali dari pada nanti aku kedinginan hahaha" kata emir.Gue masih buang muka. Gue masih terasa pusing dan kedinginan. Mungkin.. Gue gemeteran saking dinginnya hujan dan ac mobil, jadi emir ngasih jaketnya buat ngelindungin gue dari hawa dingin yang menusuk kulit gue ini.
Skip. Kita langsung masuk rumah. Gue mengabaikan sakit di kepala gue ini untuk ngambilin emir baju yamg cocok buat dia. "Adanya ini mir.. Baju kama gue, tapi kaos cowok kok" "yaudah. Ini juga gpp" Skip. Gue sempet makan malem sama emir, mbak dan pak rusdi. Meskipun dengan makanan yang sederhana. tapi, gue rasa. Ini keluarga kecil gue. Orang2 yang selalu ada buat gue selama ini. Mereka mencintai dan menyayangi gue tulus. Tulus dari hati mereka yang terdalam. Meski gue tau, gue masih punya papa&mama yang asli. Tapi dimana sekarang mereka? Huh.. Sibuk dg urusan masing2. Gue ke kamar. "kamu sekarang tidur ya.. Biar gak tambah sakit.." "iya emir :)" "ily" "ilysm" Emir keluar dari kamar, sementara gue mencoba unituk tidur.

Jumat, April 05, 2013

Emir Love Story "Tak Ada yang Tak Mungkin" Part 31

Esok hari saat matahari terbit, gue terbangun. Tak seperti pagi diharihari sebelumnya. Burung berkicau dan sinar yang menyelip dari tirai menyatakan pagi ini lebih indah dan sangat indah☀ Gue mendengar suara pengorengan. Tak lama membersihkan wajah, gue keluar dari kamar. Melihat emir masak didapur kecil digubuk kita. "Emir? Ngapain?" "Eh maaf, kamu kebangun gara2 aku ya? Maaf banget ya.." Gue mendekati emir. Penasaran dengan makanan yang dibuat emir. "Kamu bikin apa?" "Emmm.. Cuma nasi goreng biasa" "mau aku bantuin?" "Gak usah, kamu duduk aja, bentar lagi udah mau jadi" "bener?" Dia mengangguk. Ya, apaboleh buat. Gue duduk dimeja makan menunggu makanan datang dari prochef. Tiktoktiktok. Akhirnya Emir datang.. Membawa dua buah piring dengan nasi goreng dan telur. "Ini buat kamuu.. Nasi goreng special buat orang yang lebih special!" "Apasih mir.. Pagi2 udh ngegombal aja" kita tertawa dan tersenyum. Sampai akhirnya makanan kita selesai dan dia berbicara sesuatu yang membuat gue terkejut. "Kita balik nanti siang.." "Apa mir? Balik?" "Iya..." Kalimat yang memang gak pengen gue dengar dari kemarin. "Tapi, emang gak bisa diundur besok atau? Lusa?" "Gak bisa, kamukan harus konstrol, kaki kamu itu" "ahhmirrr, please kita nanti besok pagi aja ya baliknya?" "Gak bisa, nanti juga ada yang mau nginep disini juga" pupus harapan gue buat nginep disini lagi. gue berdiri dari kursi "Ya.. Aku beres2 dulu" tapi emir malah mencegah gue dan pegang tangan gue. "tapi kamu gak marahkan?" Kata emir sambil melempar senyuman manisnya. "Aku ikut kamu aja" gue langsung kekamar. Beres2 dan menaruh tas diluar. "Miiiiirrr? Kita balik jamber yaa?" krik... "Miiiirrr?" Krik... "Mir?! Kamu dimana?" Mencari emir dari meja makan, toilet sampai kamarnya. Dia gak ada. Gue duduk diruang tamu, menunggu emir. "Ini anak mulai deh, keluyuran gak jelas! Jahat dia! Gak ngajak aku." Menunggu.. Nunggu.. Lama.. Sampai akhirnya. Suara sepatu melangkah terdengar dan membuka pintu. Wajah gue bosen banget "Kamu kenapa?" G:"ah mir, dicariin kemana2 kamu malah keluyuran" E:"aku kira kamu masih lama" G:"kita balik jamberapa?" E:"1jam lagi kapal berangkat, kita ke jakarta, ke dermaga dulu" dia menjulurkan tangannya. "Mau kemana?" "Ikut aja" gue ikutin apakata emir. Kita berjalan mengelilingi tempat ini. Berdua. Gue yakin gue gak akan pernah ketempat seperti ini lagi. Sampai beberama menit kita lewati kita menaiki kapal yang udh disiapin. Tiba2 ada laki2 gitu deketin kita. Dia julurin handy cam. E:"oh.. Makasih ya!" "Iya.." Dia ngasih handycam gue. Hampir aja handycam gue ketinggalan disini. Soalnya gue lupa asli. Skip. Menikmati indahnya laut selama perjalanan. Sedih rasanya ninggalin tempat itu. Tapi, waktu gak bisa dihentikan.. Sayang ya ;'(
Sampe dermaga kita langsung naik mobilnya emir. E:"langsung balik?" G:"mau kemana lagi emang?" E:"makan siang?" G:"ya.. Deket rumah aja mir"
Mendengar itu, emir langsung mengemudikan mobilnya kesebuah restaurant. Kita lunch. 
Skip rumah.. 
Emir bawain barang gue ke kamar. Sejenak emir istirahat. Mungkin dia kecapean nyetir. Dan akhirnya dia balik.
"Makasih ya kamu.. Udah mau ikut sama aku"
"Kembali kasih juga.. Semua itu keren banget!"
bibir emir nempel dikening gue
":) bye.. Hatihati ya! Besok aku jemput lagi"
"Iya mir ;D"
Sampai akhirnya dia pergi..

Malemnya gue ngecek handycam gue dan itu kece banget fotonyaaa \(´▽`)/ langsung gue masukin ig, tw, fb, dkk~ dan gak lupa gue langsung buat video. Sampai larut malem gue bikin itu video. Jam menunjukan pukul 2pagi. Gue baru upload ke youtube dan tidur..;'O  HAHAHA.. Niat.. Banget..Gue.. Yak...

Selasa, April 02, 2013

Emir Love Story "Tak ada yang Tak Mungkin" Part 30

Waktu menunjukan pukul 3sore.  Meskipun kaki masih lumayan sakit kita jalan ke "somewhere over the rainbow" kalo kata emir bilang. Penasaran sih pasti.. Tapi emir mau kasih kejutan apa lagi:$ perjalanan gak jauh menurut gue. Cuma berjalan beberapa menit kita sampe disuatu jembatan yang tinggi dan cantik banget. 'Jembatan Cinta'. Dua kata yang tertulis disuatu papan dekat jembatan tersebut. G:"maksudnya?" E:"kata masyarakat sini.. " Emir menjelaskan panjang lebar tapi gue tetep gak ngerti. G:"masih kurang ngerti mir" E:"hmm" emir mengajak gue melewati jembatan indah ini. E:"singkatnya, orang yang lewat sini pasti mereka bakal jodoh" gue berhenti G:"jodoh? Hahaha. Masih percaya sama gituan mir?" E:"ya.. Mungkin aja bener" G:"emiremir" kata gue sambil gelengin kepala. Yaudah gue menyetujui kita melewati jembatan ini dengan perlahan, santai, hening dan menikmati" emir tiba2 berkata dan kalimat tersebut membuat gue tercengang. Gak percaya emir bakal berkata seperti ini E:"kamu inget waktu kita masih musuhan" maksudnya emir berkata seperti ini apa? Dia mau flashback? Atau apa? G:"I..iya. Aku gak pernah ngira kita bisa kaya gini" E:"tapi sejak awal . . ." G:"pas kamu masih pacaran sama . . Tyas" E:"iya. Pas kamu masuk ke kelas.. Aku udah.." G:"udah apa?"  E:"udah suka sama kamu" G:"tapi sayangnya, tyas gak suka sama aku" E:"iya.. Maka dari itu, aku nyari waktu buat mutusin dia" G:"hahaha.. Sadis kau mir" E:"aku memang udah muak dengan tingkah anak itu.." G:"kenapa kamu macarin dia?". E:"dulu dia belom gitu.. " G:"oh.. Kasihan ya.. Udah lama gak ketemu sama dia.. Kangen" E:"hahaha.. Kangen apa? Kangen dimarahin sama dia?" G:"kalo dimarahin sama dia berarti.. Kamu juga sangar sama aku?" E:"gaklah" G:"hm.. Kalau seandainya Tuhan suruh memilih antara aku, tyas, virgin dan mantan2 kamu yang lain" emir dengan cepat membalas E:"pasti aku akan menjawab nama kamu" Gue senyum mendengar kalimat itu keluar dari mulut emir. Dia juga membalas senyuman gue. Andai waktu bisa dihentikan disaat seperti ini.. :'] tapi waktu sudah semakin sore.. Matahari mulai tenggelam. Cahaya lampu terlihat bersinar selama perjalanan menuju gubuk. Indah. Awesome. Sampai gubuk mulai kita berbenah kamar masing2. Gue nanya ke emir 
"mir, nanti malem kita kemana?" 
"Paling cuma dinner"
"oh.. Oke" 


Hmm.. Dinner.. Musti pake baju apa ya yang cocok.. Gue memilih baju diransel. Bermenitmenit gue buangkan hanya untuk memilih pakaian. Akhirnya.. Baju lengan panjang garis biru putih dan celana pendek yang gue pilih. Gak lupa bawa seperangkat jam dan gelang2 di tangan gue. Mungkin saking lamanya emir teriak "udah belom? Udah jam setengah delapan ini!" "Iya mirr.. Bentar lagi" dan.. Gue keluar dari kamar melihat emir berdiri didepan pintu mengenakan celana panjang, kaos berlengan pendek dan bermotif sama persis dengan baju yang sekarang gue pakai. "Hah?" Muka gue langsung berubah terkejut. G:"Kok baju kita.. Emang kita janjian apa?!" E:"gak. Aku gak tau kalo kamu punya baju kaya gitu" G:"ganti baju lagi nih?" E:"jangan! Udah gpp bagus banget! Cocok!" G:"ya udah :|" dengan baju kembar kita berlajan menuju restaurant yang ditunjuk emir untuk dinner kita malem ini. Melihat bangku sepasang berjejer rapih ditempatnya, dengan lilin dan itu romantis banget. Tapi sayangnya udah reserved. Mungkin nanti banyak pasangan yang lebih tua dari kita mau dinner disini juga. Tandanya kita pasangan termuda yang beraniberaninya nginep di pulau ini.. Hanya berdua. kembali mengikuti emir. Kita sampai pada meja bernomer 19. Meja yang sama seperti mejameja lainnya. Kursi, lilin, dan bunga. Yang hanyalah sebuah secarik kertas yang terikat pada bunga mawar tersebut. Kita duduk. satu persatu makanan keluar. Akhirnya desert. Perlahan menunyah makanan di first dinner with emir. So romantic dan wonderful♥ habislah makanan didepan kita. Perlahan memegang setangkai bunga itu dan membacanya. "I'm yours, now, tomorrow and forever" membuat pipi gue kemerahan. Dia tau semua tentang gue. Dia tau gimana buat gue seneng. Dia tau harus berbuat apa saat gue down. Dia tau bagaimana membuat acara yang seindah ini. Dia, tau caranya membuat jantung seseorang berdetak tak terkendali. "I Love You" -emir. "Mir:'>" gue bawa bunga itu dan selalu gue pegang.  "You make me fell better. I Love You Too!" Saling berpandangan dan tangan kita gak bisa lepas. Dunia seakan milik kita berdua. berdetikdetik, bermenitmenit, berjamjam, berharihari, bahkan berbulanbulan kita bersama.. Gak nyangka sama sekali emir bakal seromantis ini. Awalnya gue kira emir adalah sosok orang yang keras, sombong, dan gak perhatian sama sekali. Tapi semuanya itu salah! Semua udah berubah! Memang sesuatu yang mustahil awalnya untuk merubah seseorang yang awalnya buruk sekalipun. Tapi seburukburuknya dia, seanehanehnya dia, pasti suatu saat dia akan berubah! Dia akan penuh dengan perhatian, kasih sayang, dan cinta kasih. Semua ini membuktikan bahwa cinta itu mengubah segalanya. Tak ada yang tak mungkin di dunia yang seperti ini...

Senin, April 01, 2013

LIST Emir Love Story

Ada beberapa Emir Love Story (ELS)  yang udah dishare di blog ini dari tahun 2012. Di post kali ini admin bukan mau share isi ELS-nya satu-satu tapi admin  share link ELS-nya.. Kalau ada dari kalian yang ketinggalan atau belum baca sama sekali bisa klik ya :)