Emir pun menjawab pertanyaan gue dengan perlahan..
"tadi jantung kamu gak stabil. Dokter datengnya lama banget. Aku bingung harus ngapain. Dari luar aku cuma bisa liat kamu ... Beberapa kali gagal. Sampai dokternya udah putusasa.. Pas dokternya keluar, aku mohon2 buat nyoba sekali lagi.. Dan hasilnya... :)"
mendengar perkataan itu gue langsung memeluk emir. "Harusnya bukan kamu yang ada diposisi ini. Harusnya aku. Andai Tuhan mengabulkan doaku, aku ingin bertukar posisi denganmu.." "mir.. Udah jangan ngomong gitu.. Aku masih kuat mir.." segerombolan orang mengelilingi kita berdua. Mereka anak2 kelas dan orang2 yg deket dg gue. Semua dateng. Mereka berdoa utk kesembuhan gue. Saat mereka keluar, terdengar langkah kaki yg cepat mendekati kamar. Dari jendela anak kelas mengerubungi orang itu. Dia pun masuk, dan mendekat ke gue dan emir. "Bastian?" tanya emir. "iya ini gue!" Mereka berpelukan ala anak futsal.(?) "Lo kenapa?" matanya bastian berkaca2 melihat gue seperti ini. "gue mikirin lo terus gila. Gue kangen sama kalian. Sampe kebawa mimpi!" "hahaha bastian lebay nih" kata gue. "serius! Tadi malem gue dapet kabar lo masuk rs. Saat itu juga gue mesen tiket. Utungnya dapet :D" kita bertiga saling ngobrol dan ngobrol. Radit dateng juga disaat yg pas. Melepas kerinduan yang panjang.
Terlintas dibenak gue, kalau gue gak sakit kaya gini mungkin gak akan ngumpul seperti ini ya?"Bas, lo balik kapan?" tanya Emir. "Belom tau, gue belom mesen tiket balik.. Rencananya gue mau nemenin lo, mir. Buat nungguin dia.."
|
Jumat, Mei 03, 2013
Emir Love Story "Tak ada yang Tak Mungkin" Part 35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar