Midnight.
Gue terbangun. Emir berada disamping gue lagi tertidur. Untung kali ini gak terjadi apa2. Gue mengambil secarik kertas&pulpen. Menulis apa yang ada dihati dan pikiran gue sekarang. setelah itu gue hanya memegang tangan emir.
gue tertidur lagi. Gak beberapa lama emir kebangun dan melihat tangan gue ada ditangan dia. Emir hanya membenarkan posisi selimut gue. Gue kebangun. "eh sorry, kamu jadi kebangun" "gak kok" "udah tidur lagi.." "mir, seandainya malam ini, malam terakhir aku. Dan belum pamit sama mama-papa aku, tolong kasih ini ya.." gue ngasih surat yang tadi gue buat. "Malam terakhir? Apa maksudnya?!"
Cengen abis gue. Air mata gue gak bisa gue bendung lagi!
"Dari jauh sana.. Pasti aku akan merindukan kamu mir.. Jaga diri kamu baik2 ya. I always love you."
Gue memejamkan mata. Diluar dari diri gue, Emir masih bingung dg kata2 gue. Dia melontarkan beribu2 pertanyaan, tapi tak ada satupun dari pertanyaan dari Emir itu yang gue jawab. Tambah bingunglah dia. Mungkin ini saatnya gue barus berpisah dengan dirinya. Gue berdoa.
"Tuhan.. Tuhan yang baik, aku lelah Tuhan. Lelah untuk menanggung semua ini. Tuhan pasti tahu apa yang aku inginkan. Satu pintaku ya Tuhan. Tolonglah Engkau sampaikan kepada semua teman-teman yang pernah aku kenal, kepada sahabat-sahabat yang paling aku sayangi, kepada semua orang yang telah membuat aku bertahan sampai detik ini
|
Senin, Mei 06, 2013
Emir Love Story "Tak ada yang Tak Mungkin" Part 36
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ah. Nanggung banget min ! Lanjut kenapa ...
BalasHapusSegera yaaa... ;)
BalasHapus