Minggu, Maret 09, 2014

Emir Love Story: "Memories" PART 17 END


Place de la Concorde, 16:55

Kalau di Indonesia, tempat ini sering disebut sebagai alun-alun. Place de la Concorde ini alun-alun terbesar di kota Paris, dimana setiap orang yang duduk dibangku taman ini akan merasakan ketenangan dan kenyamanan. 

Hal itu yang dirasakan olehku, duduk berdua disebuah bangku taman dengan Emir. Menikmati indahnya kota Paris pada sore hari menjelang matahari terbenam. 

Aku ingat, aku masih menyimpan kotak kecil yang Emir tinggalkan di rumahku. Aku mengeluarkannya dari tas, dan memberikannya kepada Emir.

“Apa in--..” Kata-kata Emir tercekat saat ia mengetahui isi dari kotak ini adalah sebuah cincin darinya.

“Kamu nemuin kotak ini?” Tanyanya, aku membalas dengan anggukkan. 

“Nemu dimana?”

“Diantara kotak coklat yang lain. Ini kotak coklat yang paling kecil..” kataku

“Kamu tau ini dari siapa?” Tanya Emir lagi.

“Kalo aku gak tau ini dari siapa, aku gak akan terbang jauh-jauh Jakarta-Paris hanya bermodalkan Cinta. Cuma buat nyusul kamu, Emir Mahira Salim..” Jawabku, sedikit menyobongkan diri.

Emir terpana melihat perjuanganku.

“Jadi.. Kamu..” Dia tersenyum manis. 

Tanpa berkata-kata lagi, Emir langsung memelukku. Air mataku kembali jatuh untuk yang kedua  kalinya dikota Paris ini.

“Maaf Van, selama bertahun-tahun ini, aku pasti udah menyakiti hatimu untuk yang kesekian kalinya.. Aku selama ini mencari jawaban yang keluar dari mulut kamu-..” Kata Emir yang berbicara persis disamping telingaku.

“Jawaban apa?” Aku langsung melepas pelukkannya dengan kasar.

“Jawaban, apa kamu masihsayang sama aku..” Kata Emir.

“Apa hanya itu yang kamu cari? Iya Mir? Apa kamu hanya menunggu aku bilang ‘Aku sayang sama kamu’ baru kamu bertindak? Apa aku kurang pengorbanan buat kamu Mir? Kamu gak tau aku selalu menjauh dari Daniel, karna aku menjaga hatiku supaya aku tak jatuh hati sama dia, lagi. Aku maunya sama kamu, Mir.” Kataku panjang lebar.

Emir hanya menatap mataku yang sudah mengalirkan air mata dari tadi. Emir memegang kedua pipi ku dengan tangannya dan menghapuskan air mata yang terus mengalir. Dia menatapku dengan tatapan lekat, mengabaikan situasi sekitar yang sudah mulai menggelap.

“Makasih ya Van..”

“Buat apa? Aku gak ngerti maksud kamu Mir.” Aku mencoba mengalihkan pandangan tapi, tak bisa. Wajahku ditahan oleh dua telapak tangan yang kuat itu.

“Makasih, karena kamu udah ngajarin aku. Bahwa Cinta itu tidak hanya dari kata-kata. Cinta itu bukan sesuatu yang harus kita tunjukkan langsung kepada orangnya, tapi cinta itu tulus dari hati,” Kata Emir dengan mantap. “Gak ada artinya seseorang  bilang ratusan kali ‘I Love You’ tanpa hati yang tulus.”

Emir memelukku lebih erat dari pada pelukkan yang tadi, aku membalasnya dengan air mata yang belum bisa berhenti. 

“Emir, Aku sayang kamu dengan hati yang tulus..” Kataku. 

“Aku juga sayang kamu, Angelica Vanny. Aku sayang kamu lebih dari apapun. Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tau. Aku menyayangimu tulus dari hatiku yang terdalam.. Aku akan selalu ada untukmu dan berjanjilah, kamu akan selalu ada untukku..” Kata-kata indah ini keluar dari mulut Emir.

Aku terenyak dengan kalimat Emir yang terakhir. Itu kata-kataku saat ia tergeletak tak berdaya diranjangnya.

“Aku janji..” Ucapku lirih pada telinga Emir.. 

Sebuah kalimat meluncur langsung dari bibirku yang menutup sore terindah di kota Paris bersama seorang yang telah memiliki seluruh perhatian, sayang dan cintaku. Emir Mahira Salim. 

"Aku akan pegang janji mu.." 

END

11 komentar:

  1. bagus bangeeeeeeet

    BalasHapus
  2. bikin lagi donng min:)

    BalasHapus
  3. maygatttttttttttt

    BalasHapus
  4. Buat lagi dongg miiiinnn hwaa bagus banget <3

    BalasHapus
  5. Aiish ... Gak terlalu kena bgt min enddingnya.. :( trusan nya kya mna coba..?? Apa vany sama emir maried??
    Pnasaran min...

    BalasHapus
  6. Coba lanjut dong minnnn

    BalasHapus